Lawang Sewu merupakan Gedung megah berarsitektur art deco, yang digunakan Belanda sebagai Kantor Pusat Kereta Api (Trem) atau Nederlandsch Indische Spoorweg Maschaappij (NIS) yang terletak di Komplek Tugu Muda. Bangunan karya arsitek Belanda Prof. Jacob F. Klinkhamer dan B.J. Queendag ini menurut sejarah dibangun tahun 1903, kemudian diresmikan pada tanggal 1 Juli 1907. Masyarakat Semarang lebih mengenal gedung ini dengan sebutan Gedung Lawang Sewu, karena gedung ini memiliki jumlah pintu yang banyak, yang dalam bahasa jawa Lawang Sewu yaitu Lawang berarti Pintu dan Sewu yang berarti Seribu.

Sekarang Gedung Lawang Sewu ini digunakan sebagai daya tarik wisata berupa peninggalan sejarah arsitek bangunan kuno dan antik, ruang bawah tanah dan menara informasi, sering pula digunakan sebagai tempat pameran dalam even-even tertentu.

Jalan-jalan ke Semarang , Jawa Tengah belum lengkap jika belum mengunjungi sebuah spot bersejarah Lawang Sewu. Sebuah landmark kota Semarang yaitu sebuah bangunan bersejarah yang dimiiliki oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang dulunya digunakan sebagai Kantor Pusat Perusahaan Kereta Api Swasta pada zaman Kolonial Belanda di Indonesia.

Tempat ini dulunya sangat angker, sekarang sudah direnovasi menjadi objek wisata yang menarik. Gedungnya keren dengan arsitektur bergaya kolonial. Disini kita bisa belajar sejarah perkeretaapian di Jawa. Ada ruangan khusus untuk menonton film tentang sejarah perkeretaapian. Tempat ini sangat luas dengan banyak ruangan dan banyak pintu, cocok buat yang hobbi foto. Letaknya berada di pusat kota, mudah untuk dicapai.
Kini gedung ini dimanfaatkan sebagai museum yang menyimpan beragam koleksi dari masa ke masa Perkeretaapian Indonesia. Disamping menjadi tempat wisata sejarah, bangunan ini juga disewa untuk tempat Pameran, pentas seni, syuting, pemotretan.

Letak Lawang Sewu ini berada di tengah kota, tepatnya 10 menit dari Gapura Residence. Nah, bagi Teman Gapura yang mengunjungi Kota Semarang . Pastikan mengunjungi gedung ikonik bersejarah ini. Selama masa pandemi , Museum ini dibuka untuk umum dengan mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan, untuk tiket masuk dikenakan biaya Rp.10.000 per orang.